oleh : M. Nasrulloh, S.Ag |
Mungkin sekarang kita sudah memahami pentingnya punya rasa percaya
diri. Tidak usah terlalu berlebihan, yang penting cukup untuk membuat diri kita
jadi tambah maju. Lalu, bagaimana dengan harga diri? Harga diri bisa dikatakan
sebagai kesadaran kita untuk memahami diri kita sendiri dan mampu menerimanya
dengan jujur. Kesadaran ini timbul murni dari pemikiran sendiri bukan karena
pengaruh orang lain.
Jadi, harga diri sebanding lurus dengan kemampuan kita untuk percaya sekaligus menghormati diri sendiri. Kalau rasa percaya diri kurang biasanya kita menjadi rendah diri, yang artinya kita memandang rendah keadaan diri sendiri. Sebaliknya, apabila kita terlalu memandang tinggi keadaan diri sendiri, maka yang timbul adalah arogansi (kesombongan). Semuanya tidak baik. Harga diri sejati tidak pernah mengagungkan diri sendiri dan merendahan orang lain, atau sebaliknya merendahkan diri sendiri dan menganggap orang lain lebih unggul.
Masalahnya bagaimana bisa mendapatkan harga diri yang positif atau
sejati itu? Memang tidak mudah sih, tapi bukan berarti tidak bisa. Intinya ada
pada kesadaran dan kejujuran kita untuk menerima keadaan diri sendiri. Kalau kita
punya kekurangan pada suatu sisi, ya terima saja, tidak usah melarikan diri
dari kenyataan. Cari solusi untuk memperbaikinya. Toh, kita masih punya
kelebihan di sisi lain.
Menonjolkan kelebihan diri terlalu tinggi juga tidak baik. Karena
pada kondisi tersebut biasanya kita tidak mau menyadari atau menerima
kekurangan diri dan kelebihan orang lain. Kalau sudah tidak jujur begini,
ujung-ujungnya yang sulit adalah kita sendiri. Bisa jadi orang lain akan
menolak kehadiran kita atau mungkin juga susah bagi kita untuk menyesuaikan
diri karena ingin lingkungan yang sama tingginya dengan harga diri yang kita
punya.
Jadi kita kudu punya harga diri. Usahakan harga diri yang kita
punya kadarnya pas, tidak merendahkan atau mengagungkan sesuatu secara
berlebihan. Hidup seimbang itu emang lebih enak kok./omnas’r@mtsbug