HOME January 2016 ~ MTs Bahrul Ulum Genukwatu

Ekstra Jurnalistik

Program kelas unggulan yang sudah melahirkan beberapa karya media cetak dan elektronik

Prestasi

Perolehan prestasi di ajang Olimpiade bahasa dan Porseka

LABORATORIUM KOMPUTER

terdiri dari 35 unit komputer yang terhubung internet siap mendukung pembelajaran siswa

Karya Ilmiah Remaja

Progam yang diperuntukan untuk kelas unggulan yang sudah melahirkan beberapa prestasi

Suasana Belajar

Suasana belajar yang nyaman dapat mendorong siswa untuk lebih kreatif dan inovatif

Staff Tatausaha

PRABU JAYA

JAJARAN PIMPINAN

About

Wednesday, January 27, 2016

Kelas Jurnalistik

“Kami ingin bisa” mungkin itu kalimat yang mendasari kami dalam mencari serpihan ilmu jurnalistik di MTs. Bahrul ulum Genukatu. Tak ada guru profesional di bidang jurnalistik, tak ada alat yang memadai bukan menjadi hambatan bagiku dalam mengumpulkan serpihan serpihan ilmu di dunia jurnalistik, aku hanya punya kemauan kuat.

Membimbing peserta didik yang baru lulus sekolah tingkat dasar menjadi tantangan tersendiri bagiku dalam mengenalkan ilmu yang penuh dengan rangkaian rangkaian kata ini.

Jenuh, bosan, bingung, ngantuk, tidak tau harus berbuat apa adalah ucapan yang sering kudengan dari peserta didik yang kadang membuatku ingin menyerah dalam  membagi serpihan ilmu tentang jurnalistik. Namun hal tersebut selalu hilang dengan sekejap ketika aku kembali melihat karya karya mereka baik karya tulis maupun video yang mereka buat.

Tak ada buletin, tak ada majalah, hanya sekedar mading berukuran 2 x 1,5 m serta alamat website gratis (blogger) yang selalu setia memajang karya karya mereka yang bisa kunikmati setiap saat.
Tak terasa empat tahun sudah aku berbagi dengan mereka tentang serpihan serpihan ilmu jurnalistik yang aku juga masih meraba raba ramuan apa yang cocok agar ilmu ini dapat tersampaikan dengan baik kepada anak-anak yang usianya baru lulus sekolah dasar ini.

Sudah banyak karya mereka terpajang di blogger setiaku www.mtsbugenukwatu.blogspot.com mulai dari tulisan hingga berupa video-video karya mereka saat liputan.

Pernah suatu ketika muridku membuat kenangan yang mungkin hingga kini tak dilupakannya. Saat kuberi tugas kelompok untuk meliput disekitar madrasah, murid yang masih lugu itu datang kerumah orang yang salah satu keluarganya meninggal karena kecelakaan, Tak basa basi mereka langsung menanyakan hal hal penyebab kematiannya yang langsung membuat istri yang ditinggalkan kembali menangis. Mereka pun langsung meminta maaf dan izin untuk kembali ke madrasah. Bukan karena lalai namun memang sengaja kulepaskan mereka agar punya kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat. Mungkin mereka masih lugu sehingga lupa saat pelajaran kode etik disampaikan.

Bertahun tahun kini doaku terdengar, hingga tim PWI dari jombang memberikan surat dalam rangka sekolah jurnalistik  pelajar dan santri 2015 yang dilaksanakan dua hari mulai tanggal 4-5 desember 2015.
Segudang ilmu kami dapatkan meski hanya berjalan dua hari. Hal hal yang disampaikan kini kuulang kembali demi meningkatkan kemampuan anak anak dalam menulis dan membuat video jurnalistik.

Kini mereka mulai tumbuh dan mampu merakit kata demi kata serta mampu memproduksi liputan video diusianya yang masih belia. Tekat kami hanya satu “Kami Ingin Bisa”. (irw)